Sabtu, 29 Oktober 2016

Sejarah Permainan Ular Tangga


Ular tangga suatu permaianan yang sangat familiar. Ternyata permainan ini berasal dari India loh, sekitar abad ke-16, saat itu namanya Vaakuntapali. Di india permainan ini sangat populer, permainan ini mengandung filosofi berkaitan dengan Karma, takdir dan Keinginan.
Pada Awalnya Vaikuntapali berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan moralitas dan spiritualitas. Dalam versi aslinya, :
mendaki : mewakili atau menunjukkan para pemain terhadap nilai perbuatan baik dan pecerahan
ular : mewakili kejahatan seperti nafsu, amarah, akan membawa kerugian spiritual.

Moralitas yang didapat dalam pembelajaran melalui permainan ini adalah bahwa seseorang akan mendapat keselamatan (moksha) melaluli berbuat baik, sedangkan dengan melakukan suatu kejahatan maka akan dosa.

Dalam permainan ini jumlah tangga lebih sedikit dari jumlah ular. Hal ini bertujuan sebagai pengingat bahwa jalan menuju kebaikan lebih sulit daripada jalan untuk berbuat dosa.

info lebih lengkap anda bisa membaca di sini  

Selasa, 04 Oktober 2016

Bermain Gunungan

Gunungan merupakan salah satu permainan tradisional yang termasuk permainan engklek. Permainan ini mempunyai nama yang berbeda-beda di setiap daerah, permainan ini dilaksakan secara berkelompok atau individu serta menggunakan gaco/pecahan beling.

Inti permainan ini adalah anak mampu melompat dan meloncat, untuk meraih keberhasilan seluruh anggota kelompok harus mampu melompat dan meloncat pada permainan ini.




  • Membuat gambar gunungan terlebih dahulu di atas tanah yang rata dan tidak ada kerikil atau yang dapat membuat kaki cidera.
  • Setelah membuat bentuk lapangannya, kemudian siapkan pecahan genteng atau keramik sejumlah anak yang akan bermain.
  • Sekitar 5 orang peserta, telah siap dengan tanda atau biasa disebut dengan gacuk (pecahan genteng atau keramik  tadi) di kotak nomor 1.
  • Peserta di undi untuk mendapatkan giliran kesempatan untuk bermain.
  • Peserta yang mendapatkan giliran pertama siap untuk melompat dengan satu kaki secara urut tiap kotak kecuali kotak nomor 4 dan 6 peserta meletakkan kedua kakinya baik kanan maupun kiri pada kedua kotak tersebut di nomor 4 dan 6. (kotak yang terdapat gacuk tidak boleh di lompati tetapi harus di lewati dengan melangkahinya) Peserta tidak boleh menginjak garis.
  • Setelah sampai di nomor 6, peserta berbalik dengan meloncat dan melompat kembali lagi pada posisi awal. Sebelum kembali ke posisi awal, peserta harus mengambil gacuknya terlebih dahulu.
  • Ketika peserta berhasil kembali ketempat semula, ia harus melanjutkan permainan lagi dengan melemparkan gacuknya ke kotak nomor berikutnya. Dan selanjutnya melakukan lompatan lagi sampai kembali hingga sampai ke nomor 6 yang di sebelah kiri.
  • Untuk kotak nomor 4 dan 6 peserta harus meletakkan gacuknya di mulai dari sebelah kanan. Apabila gacuknya terletak di sebelah kanan pada kotak nomor 4, peserta harus mengambilnya dari kotak nomor 4 di sebelah kiri, begitu pula sebaliknya.
  • Bila sampai pada nomor 7, peserta harus mengambil dengan berbalik arah/ mengambil dengan mata tertutup. Tangan atau badannya tidak boleh menyentuh garis.
  • Peserta yang berhasil sampai pada nomor 7, ketika kembali pada posisi semula harus melemparkan gacuknya di luar busur singkaran. Peserta melompat lagi dan hingga nomor 6 , nomor 7 tidak boleh di lompati. Ia harus meraih dengan menginjak gacuknya dengan satu kaki, apabila berhasil peserta harus melemparkan lagi ke posisi semula dan kembali lompat di mulai peserta menginjak gacuknya ke kotak nomor 6 sampai kotak nomor 1.
  • Sesampainya di kotak nomor 1, peserta harus menginjak gacunya  lagi dengan kedua kakinya. Apabila gagal, peserta harus mengulanginya dari nomor 6 ketika ia mendapatkan giliran kembali.

  • Manfaat
    1. Mengembangkan keterampilan gerak dasar melompat dan meloncat yaitu dengan melompati tiap kotak dari nomor 1 hingga nomor 7.
    2. Mengembangkan koordinasi mata dan tangan, secara otomatis ketika peserta akan melemparkan gacuknyaia menggunakan insting yang kuat agar gacuknya tepat pada kotak yang di inginkan.
    3. Melatih otot tungkai, sehingga akan didapat kaki yang terkuat. Permainan ini baik sekali untuk melatih anak-anak dalam atletik lompat jauh, lompat jangkit bahkan lompat tinggi.
    4. Melatih kejujuran, apabila kakinya meyentuh garis maka peserta dinyatakan gugur dan menunggu giliran berikutnya.

    Kamis, 29 September 2016

    Main bebas dari gadget

    Saat ini anak-anak sudah familiar dengan GADGET. Ya, bahkan lebih pintar dari orangtuanya. Banyak anak usia balita, yang belum bisa baca pun sudah bisa memainkan mainan di gadget. Mereka sudah bisa cara menyalakan hp, memulai aplikasi, membesarkan saura, dan lainnya.

    Awalnya memang kita bangga dengan "jago"nya anak kita, Akan tetapi semakin dibiarkan mereka bermain seperti tak kenal waktu. Kita juga seperti itu juga kan, asyik dengan sosmed. Ternyata ya...

    Baiklah kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa, sekarang bagaimana cara agar anak aktif bermain dan bergerak tanpa gadget, aktif di dunia nyata.

    SOLUSInya adalah bermain bersama anak, minimal memberikan alternatif mainan yang seru untuk dimainkan anak Ayah Bunda.
    1. No gadget buat anak anda dan ORTU
    2. bermain apa saja, bisa bercanda gurai, membaca buku, memilih permainan yang seru yang unik.

    RIbet, Capek,,,gapapa...hasilnya insyaallah akan menakjubkan. akan tercipta kenangan yang indah bagia anak dan anda.

    Selamat bermain